Dengan integrasi alat AI seperti ChatGPT dalam pengaturan akademik, pendidik dan siswa menyaksikan pergeseran signifikan dalam cara pendekatan tugas pendidikan dilakukan. Meskipun alat-alat ini menawarkan bantuan yang cukup besar, mereka juga membawa kekhawatiran tentang integritas akademik dan dampak negatif potensial pada kemampuan kognitif siswa. Artikel ini menggali studi terbaru yang meneliti efek ChatGPT terhadap kinerja akademik dan kehilangan memori, menawarkan gambaran komprehensif bagi pendidik, siswa, dan institusi akademik.
Daftar Isi
- 1 Kehadiran ChatGPT yang Meningkat dalam Dunia Akademis
- 2 Wawasan Survei tentang Penggunaan ChatGPT di Kalangan Siswa
- 3 Kekhawatiran Atas Ketergantungan dan Integritas Akademik
- 4 Temuan Penelitian: Dampak ChatGPT Terhadap Siswa
- 5 Hasil Negatif yang Berhubungan dengan Penggunaan ChatGPT
- 6 Menyeimbangkan Manfaat dan Risiko ChatGPT dalam Pendidikan
Kehadiran ChatGPT yang Meningkat dalam Dunia Akademis
ChatGPT dan aplikasi AI serupa bukan lagi eksklusif untuk dunia profesional; mereka telah secara mantap membuat jalan mereka ke lingkaran akademis. Dari membantu dengan tugas siswa hingga menyusun makalah akademik, peran ChatGPT dalam pendidikan sedang berkembang. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 100 jurnal akademik mungkin telah menerbitkan artikel yang ditulis seluruhnya atau sebagian oleh alat AI semacam itu, menyoroti celah potensial dalam proses peer-review.
Wawasan Survei tentang Penggunaan ChatGPT di Kalangan Siswa
Sebuah survei yang dilakukan di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa 90% siswa mengetahui ChatGPT, dengan 89% mengakui menggunakan platform tersebut untuk bantuan pekerjaan rumah. Penggunaan yang luas ini menetapkan panggung untuk penyelidikan lebih lanjut tentang implikasinya terhadap perilaku dan hasil belajar siswa.
Kekhawatiran Atas Ketergantungan dan Integritas Akademik
Ketergantungan pada AI generatif di kalangan siswa telah meningkatkan kekhawatiran terkait penundaan pekerjaan, hilang ingatan, dan penurunan kinerja akademik. Muhammad Abbas, seorang profesor di FAST School of Management di Pakistan, mencatat lonjakan ketergantungan pada AI untuk berbagai tugas dan proyek, mendorong penyelidikan lebih dalam tentang penyebab dan konsekuensinya.
Temuan Penelitian: Dampak ChatGPT Terhadap Siswa
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Educational Technology in Higher Education, ada indikator signifikan bahwa beban kerja akademik yang tinggi dan tekanan waktu memprediksi penggunaan ChatGPT yang meningkat di kalangan siswa. Mereka yang menghadapi tekanan akademik yang intens lebih mungkin menggunakan AI untuk mendapatkan bantuan, sedangkan siswa yang sensitif terhadap penghargaan dan integritas akademik menghindari penggunaannya karena takut akan dampak negatif dan ketergantungan.
Hasil Negatif yang Berhubungan dengan Penggunaan ChatGPT
Studi oleh Abbas juga mengungkap dampak buruk signifikan dari penggunaan ChatGPT terhadap hasil pribadi dan akademik siswa. Ketergantungan yang meningkat pada AI berkorelasi dengan tingkat penundaan tugas dan hilang ingatan yang lebih tinggi, yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja akademik, seperti yang tercermin dalam nilai rata-rata siswa.
Menyeimbangkan Manfaat dan Risiko ChatGPT dalam Pendidikan
Sementara ChatGPT bisa menjadi sumber daya yang berharga dalam kondisi tertentu, penggunaan berlebihannya menimbulkan risiko terhadap hasil perilaku dan pembelajaran siswa. Penelitian menarik perhatian pada peran ganda ChatGPT dalam dunia akademis: mengurangi tekanan akademik di satu sisi sementara menimbulkan risiko potensial terhadap integritas akademik dan hasil pembelajaran di sisi lain.