cara membuka jurnal terkunci

Cara Membuka Jurnal Terkunci: Panduan Lengkap & Legal 2025

Banyak mahasiswa, dosen, dan peneliti sering mengeluh:

“Judul jurnalnya sudah ketemu, tapi pas diklik malah terkunci dan harus bayar.”

Tenang, “terkunci” di sini bukan berarti mustahil diakses. Dalam banyak kasus, masih ada jalan legal dan gratis untuk mendapatkan versi lengkap artikelnya. Kuncinya adalah tahu di mana mencarinya dan bagaimana memanfaatkannya dengan benar.

Di artikel ini, kamu akan belajar:

  • Kenapa jurnal sering “terkunci”
  • Cara membuka jurnal yang terkunci tanpa melanggar hak cipta
  • Tips mencari versi gratis melalui Google Scholar dan repositori open access
  • Kapan sebaiknya minta bantuan lembaga atau konsultan riset seperti Britter

Kenapa Banyak Jurnal Terlihat “Terkunci”?

Sebelum bahas cara membukanya, penting untuk paham dulu kenapa jurnal bisa terkunci:

  1. Model bisnis penerbit (publisher)
    Banyak publisher internasional menggunakan skema subscription (berlangganan). Artinya, hanya institusi atau individu yang membayar yang bisa mengakses full text.
  2. Hak cipta dan lisensi
    Artikel ilmiah dilindungi hak cipta. Publisher bisa membatasi siapa yang berhak membaca, mendownload, atau membagikan versi PDF-nya.
  3. Perbedaan versi artikel
    • Preprint: versi sebelum peer review
    • Postprint: versi setelah revisi peer review, sebelum layout publisher
    • Published version: versi final yang rapi dan sudah layout jurnal
      Kadang yang terkunci hanya versi final publisher, sementara preprint/postprint sebenarnya bebas diakses di tempat lain.
  4. Akses institusional belum diaktifkan
    Kampus atau institusi kamu sebenarnya berlangganan, tapi kamu belum login lewat jalur yang benar atau belum menggunakan jaringan kampus.

Kabar baiknya: banyak peneliti sekarang wajib atau sangat dianjurkan menyimpan versi artikelnya di repositori terbuka. Di sinilah peluangmu untuk mengakses jurnal yang tadinya terlihat terkunci.

1. Memanfaatkan Akses Perpustakaan Kampus atau Institusi

Ini adalah cara paling aman, legal, dan langsung.

Langkah-langkah umum

  1. Login ke portal perpustakaan kampus
    Biasanya perpustakaan menyediakan akses ke database seperti Scopus, ScienceDirect, ProQuest, EBSCO, dan lain-lain. Gunakan akun SSO atau akun perpustakaanmu.
  2. Gunakan jaringan kampus (Wi-Fi atau VPN)
    Beberapa database hanya bisa diakses jika kamu:
    • Menggunakan Wi-Fi kampus, atau
    • Mengaktifkan VPN resmi kampus dari rumah
  3. Cari jurnal berdasarkan judul atau DOI
    • Salin judul artikel dari Google Scholar
    • Tempel di kolom pencarian database perpustakaan
    • Atau gunakan DOI jika tersedia (lebih akurat)
  4. Minta bantuan pustakawan
    Kalau masih bingung, jangan ragu kirim email atau datang ke perpustakaan. Pustakawan memang dilatih untuk membantu pencarian literatur.

Catatan penting:
Kalau kampus sudah membayar langganan, sayang sekali jika akses ini tidak dimanfaatkan. Banyak mahasiswa tidak sadar bahwa sebenarnya mereka sudah punya tiket resmi untuk membuka jurnal yang terkunci.

Baca Juga: Review Jurnal Ilmiah Lebih Mudah dengan AI

2. Cara Membuka Jurnal yang Terkunci Lewat Google Scholar (Versi Legal)

Google Scholar adalah “mesin pencari ilmiah” yang mengindeks artikel dari berbagai sumber: publisher, repositori kampus, hingga website pribadi penulis.

Cara mencari versi gratis di Google Scholar

  1. Buka Google Scholar
    Masuk ke https://scholar.google.com/.
  2. Ketik judul artikel atau nama penulis
    Gunakan judul lengkap untuk hasil yang lebih spesifik.
  3. Perhatikan bagian kanan hasil pencarian
    Jika ada:
    • Tulisan [PDF] atau [HTML] di sisi kanan
    • Biasanya itu adalah versi gratis dari repositori kampus, website penulis, atau jurnal open access.
  4. Gunakan fitur “All versions”
    Klik link “All versions” di bawah salah satu hasil. Terkadang:
    • Versi publisher memang terkunci
    • Tapi versi preprint/postprint di repositori justru gratis
  5. Cek juga “Related articles”
    Kalau artikel yang kamu incar benar-benar tidak dapat diakses, kamu bisa:
    • Cari artikel lain yang mirip topik dan masih satu tema
    • Gunakan sebagai referensi pengganti dengan tetap relevan ke topik risetmu

Dengan teknik ini, sering kali kamu tetap bisa mendapatkan konten ilmiah yang kamu butuhkan meski versi publisher berbayar.

3. Menggunakan Repositori Open Access dan Database Gratis

Selain lewat Google Scholar, ada banyak sumber open access yang bisa kamu manfaatkan.

Beberapa tipe sumber yang bisa kamu cari:

a. Repositori institusi (Institutional Repository)

Banyak kampus punya repositori digital sendiri, berisi:

  • Tesis dan disertasi
  • Artikel jurnal versi preprint/postprint
  • Laporan penelitian

Coba cari di Google dengan format:

nama kampus + repository
nama kampus + institutional repository

b. Portal jurnal open access

Banyak jurnal sekarang menggunakan model open access, artinya:

  • Artikelnya bisa dibaca dan diunduh gratis
  • Pengelolaan biaya dilakukan melalui APC (dibayar penulis/lembaga)

Kamu bisa mencari jurnal open access melalui direktori seperti:

  • Direktori jurnal open access (misalnya DOAJ)
  • Portal jurnal nasional yang dikelola kampus atau asosiasi profesi

c. Repositori tematik

Beberapa bidang punya repositori khusus, misalnya:

  • Bidang kesehatan & biologi
  • Bidang sosial & ekonomi
  • Bidang teknik & sains terapan

Silakan sesuaikan dengan disiplin ilmu risetmu.

4. Menghubungi Penulis Secara Langsung

Banyak peneliti senang kalau karyanya dibaca dan disitasi. Jadi, meminta artikel langsung dari penulis adalah langkah yang:

  • Legal
  • Etis
  • Sering kali berhasil

Cara praktis menghubungi penulis

  1. Cari email penulis di halaman artikel
    Biasanya ada keterangan “corresponding author” dengan alamat email.
  2. Gunakan profil akademik
    Kalau email tidak tersedia, coba cari penulis di:
    • ResearchGate
    • Google Scholar profile
    • ORCID
    • LinkedIn akademik
  3. Kirim permintaan dengan bahasa sopan
    Contoh singkat (bisa kamu kembangkan): Dear [Nama Penulis],
    I am a [student/lecturer/researcher] currently working on a research about [topikmu].
    I found your article titled “[Judul Artikel]” very relevant, but I do not have full access through my institution.
    Would it be possible for you to share a copy of the article for academic use only?
    Thank you very much for your kind help.
    Best regards,
    [Namamu]

Penulis biasanya akan mengirimkan versi preprint/postprint yang legal untuk dibagikan.

5. Menghindari Cara Ilegal Membuka Jurnal yang Terkunci

Di internet, banyak beredar tutorial yang:

  • Menggunakan situs tertentu untuk mengunduh jurnal berbayar
  • Mengakali sistem proteksi PDF
  • Mengakses konten tanpa izin

Meskipun sekilas terlihat “memudahkan”, cara seperti ini:

  • Berpotensi melanggar hak cipta dan kebijakan penerbit
  • Bisa menempatkanmu dalam masalah hukum atau etik akademik
  • Mengirim pesan buruk terhadap budaya riset yang profesional

Untuk jangka panjang, lebih aman membiasakan diri:

  • Menggunakan akses resmi
  • Mengandalkan open access
  • Menghubungi penulis langsung
  • Memanfaatkan bantuan perpustakaan atau lembaga riset

6. Kapan Perlu Minta Bantuan Ahli?

Kalau kamu:

  • Sedang menyusun skripsi, tesis, atau disertasi
  • Harus melakukan literature review yang kompleks
  • Bingung memilah jurnal mana yang kredibel, mana yang predator
  • Butuh bantuan menyusun referensi, sitasi, atau strategi publikasi

Di situ kamu bisa mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan tim profesional.

Hubungi Britter untuk Membantu Akses & Publikasi Jurnalmu

Kalau kamu merasa:

  • Sudah cari jurnal ke mana-mana tapi hasilnya tetap buntu
  • Bingung menyusun literature review yang rapi dan sistematis
  • Ingin risetmu naik kelas dan siap dipublikasikan di jurnal bereputasi

Britter siap membantu.
Kami mendampingi mahasiswa, dosen, dan peneliti dalam:

  • Strategi pencarian jurnal yang efisien dan etis
  • Penyusunan literature review yang terstruktur
  • Pendampingan penulisan artikel hingga siap submit ke jurnal bereputasi

Butuh bantuan riset dan publikasi jurnal?
👉 Silakan hubungi tim Britter melalui WhatsApp untuk konsultasi awal.

(Kamu bisa pasang tombol: Konsultasi dengan Britter via WhatsApp di bagian ini.)

Kesimpulan

“Jurnal yang terkunci” bukan berarti akhir dari perjuanganmu mencari referensi. Dalam banyak kasus, kamu masih bisa mengakses artikel yang sama atau versi resminya melalui:

  • Akses perpustakaan kampus atau institusi
  • Google Scholar dan fitur “All versions”
  • Repositori open access dan repository institusi
  • Permintaan langsung kepada penulis

Dengan mengikuti cara-cara di atas, kamu bisa:

  • Tetap mendapatkan literatur yang kamu butuhkan
  • Menjaga integritas akademik
  • Menghormati hak cipta dan etika publikasi ilmiah

Dan kalau kamu butuh partner untuk memandu proses riset sampai publikasi, Britter siap jadi pendamping akademikmu.

FAQ: Cara Membuka Jurnal yang Terkunci

1. Apakah boleh menggunakan situs tidak resmi untuk membuka jurnal yang terkunci?

Secara etis dan legal, sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan cara-cara yang melanggar hak cipta atau mengakali sistem proteksi publisher. Lebih baik gunakan akses kampus, repositori open access, atau minta langsung ke penulis.

2. Kalau kampus saya tidak berlangganan database besar, apa yang bisa saya lakukan?

Kamu bisa mengombinasikan beberapa cara:
Maksimalkan Google Scholar dan repositori open access
Mencari jurnal alternatif dengan topik serupa
Menghubungi penulis langsung untuk

3. Apakah versi preprint boleh dijadikan referensi?

Umumnya boleh, selama:
Kamu memahami bahwa versi preprint belum melewati proses peer review penuh
Kamu mencantumkan sumber dengan benar
Cek juga panduan institusi atau jurnal tujuan, karena beberapa punya aturan khusus.

4. Britter bisa membantu di bagian apa saja?

Britter dapat membantu:
Strategi pencarian jurnal yang efisien
Review dan pemetaan literatur
Pendampingan penulisan artikel ilmiah
Persiapan submit ke jurnal nasional maupun internasional

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top