fbpx
Stres Guru

Kenapa Kenaikan Tingkat Stres Guru di Indonesia Sangat Tinggi? Ini Alasannya!

Dalam dunia pendidikan modern, tekanan dan tantangan yang dihadapi oleh para pendidik semakin meningkat. Sebuah studi oleh RAND Corporation pada tahun 2022 menyoroti masalah ini secara global, dan baru-baru ini, Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menekankan isu yang sama dalam konteks nasional. Beliau menyatakan bahwa tingkat stres yang dihadapi guru di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan banyak profesi lain. Pernyataan ini disampaikan dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-78 PGRI di Jakarta pada 25 November 2023.

stres guru

Perubahan Kurikulum sebagai Penyebab Stres Utama

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap stres guru di Indonesia adalah perubahan kurikulum yang berkelanjutan. Perubahan ini tak hanya menuntut penyesuaian dari sisi materi ajar, tetapi juga memerlukan adaptasi metode pengajaran yang efektif. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, juga menekankan pentingnya adaptasi ini, terutama dalam menghadapi revolusi teknologi yang terus berubah.

Dampak Teknologi pada Dunia Pendidikan

Perkembangan teknologi yang cepat juga menambah beban pada guru. Mereka harus terus menerus memperbarui pengetahuan dan keterampilan teknologi mereka untuk tetap relevan dan efektif dalam mengajar. Teknologi, meskipun menawarkan alat-alat baru yang berguna, juga memperkenalkan kompleksitas baru dalam pengajaran dan interaksi dengan siswa.

Perilaku Siswa dan Lingkungan Sekolah

Tantangan lain yang dihadapi guru adalah perilaku siswa. Dinamika di dalam kelas dan tantangan dalam mengelola perilaku siswa dapat menambah beban emosional pada guru. Hal ini, dikombinasikan dengan tekanan untuk memenuhi standar akademis yang tinggi dan persaingan yang semakin ketat, menciptakan lingkungan kerja yang sangat menekan.

Baca Juga: Prestasi Global: 9 Peneliti ITB Terpilih dalam World’s Top 2% Scientists 2023

Pengakuan dan Dukungan untuk Guru

Meskipun Jokowi menyebutkan bahwa anggota PGRI tampak ceria dan tidak stres, penting untuk mengakui realitas yang dihadapi oleh para guru setiap hari. Pengakuan ini seharusnya diikuti dengan dukungan yang efektif, baik dari pemerintah maupun lembaga pendidikan, untuk membantu mereka mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kebijakan dan Solusi yang Diperlukan

Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya kebijakan yang fokus pada peningkatan kesejahteraan guru. Ini termasuk pelatihan pengelolaan stres, peningkatan sumber daya untuk pendidikan, dan pengembangan program yang membantu guru beradaptasi dengan perubahan kurikulum dan teknologi. Selain itu, penciptaan lingkungan sekolah yang mendukung dan kolaboratif juga penting untuk mengurangi beban kerja guru dan meningkatkan kepuasan kerja.

Baca Juga: Strategi Jangka Panjang Menghadapi Hoaks: Integrasi dalam Kurikulum Pendidikan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top