Pendidikan selalu dianggap sebagai fondasi utama dalam membangun kemajuan suatu bangsa. Namun, bagi generasi muda, pendidikan akademis saja tidak cukup. Untuk mencapai kesuksesan, pendidikan karakter menjadi aspek yang sama pentingnya. Menurut Ketua MPR RI ke-16, Bambang Soesatyo, karakter kebangsaan generasi muda Indonesia saat ini menunjukkan kelemahan yang signifikan.
“Mengingat banyak hasil survei mengindikasikan lemahnya penghargaan generasi muda terhadap nilai-nilai luhur bangsa,” ungkap Bambang Soesatyo dalam kegiatan Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2024 di Pangkalan Kerinci, Senin (29/7/2024).
Daftar Isi
- 1 Survei Menunjukkan Penurunan Penghargaan Terhadap Pancasila
- 2 Kolaborasi untuk Memajukan Pendidikan Karakter
- 3 Program Beasiswa Teladan: Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
- 4 Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Membangun Generasi Muda
- 4.1 Mengenal Lebih Dalam Nilai-Nilai Pancasila
- 4.2 Urgensi Penanaman Wawasan Kebangsaan
- 4.3 Peran Organisasi Filantropi dalam Pendidikan Karakter
- 4.4 Kompetensi dan Integritas: Fondasi Kepemimpinan Masa Depan
- 4.5 Kepedulian Sosial dan Inovasi: Kunci Sukses dalam Era Modern
- 4.6 Ketekunan dan Daya Juang: Menempa Mental Baja Generasi Muda
- 4.7 Jiwa Pemberdaya dan Wawasan Internasional
- 4.8 Motivasi Kuat dan Sikap Wirausaha: Menjadi Agen Perubahan
- 4.9 Implementasi Nilai-Nilai 5C dalam Bisnis dan Kehidupan
Survei Menunjukkan Penurunan Penghargaan Terhadap Pancasila
Berbagai survei menunjukkan penurunan pemahaman dan penghargaan terhadap Pancasila di kalangan generasi muda. Survei CSIS tahun 2017 menemukan sekitar 9,5% generasi milenial setuju mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Pada 2018, survei LSI mencatat hanya 6,2% siswa yang mampu menjawab pertanyaan tentang wawasan kebangsaan dengan benar. Survei Komunitas Pancasila Muda tahun 2020 menemukan sekitar 19,5% responden merasa nilai-nilai Pancasila tidak relevan bagi kehidupan mereka.
Tahun 2022, hasil survei Litbang Kompas dan Pusat Studi Kebangsaan Indonesia melaporkan hanya 28,6% siswa memahami Pancasila di ruang kelas, sementara 2,7% siswa mendapat pemahaman dari media sosial. Data ini mengindikasikan semakin terpinggirkannya Pancasila dari diskursus kebangsaan generasi muda.
Kolaborasi untuk Memajukan Pendidikan Karakter
Bambang Soesatyo menekankan pentingnya penanaman wawasan kebangsaan pada generasi muda. Pemerintah tidak dapat bergerak sendiri; kolaborasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan. Organisasi filantropi, seperti Tanoto Foundation, dapat mengisi celah keterbatasan pemerintah dalam memajukan pendidikan.
Program Beasiswa Teladan: Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Tanoto Foundation, didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981, berperan aktif dalam memajukan pendidikan dan karakter generasi muda melalui program Beasiswa Teladan. Salah satu inisiatifnya adalah Tanoto Scholars Gathering (TSG) yang diadakan setiap tahun. Tahun ini, TSG 2024 kembali diadakan di Pangkalan Kerinci, Riau.
Michael Susanto, Head of Leadership Development and Scholarship Tanoto Foundation, menjelaskan ada sembilan karakter utama yang perlu dimiliki generasi muda untuk sukses: kompetensi, integritas, kepedulian, inovasi, ketekunan, jiwa pemberdaya, wawasan internasional, motivasi kuat, dan sikap wirausaha.
Melalui TSG, para mahasiswa penerima beasiswa diajak untuk melihat secara langsung kontribusi para pendiri Tanoto Foundation kepada masyarakat. Nilai-nilai 5 C (good for the community, country, climate, customer, and company) menjadi landasan bagaimana bisnis dapat memberikan dampak positif.
Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Membangun Generasi Muda
Mengenal Lebih Dalam Nilai-Nilai Pancasila
Pancasila merupakan dasar negara yang seharusnya menjadi pegangan setiap warga negara Indonesia. Namun, kenyataannya, pemahaman dan penghargaan terhadap nilai-nilai Pancasila semakin menurun. Pemahaman yang mendalam tentang Pancasila tidak hanya membantu generasi muda dalam mengidentifikasi identitas nasional mereka, tetapi juga memberikan panduan moral dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi.
Urgensi Penanaman Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan penting untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan kesadaran akan keberagaman bangsa Indonesia. Penanaman wawasan kebangsaan harus dimulai sejak dini melalui pendidikan formal maupun informal. Pemerintah, sekolah, dan keluarga memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda.
Peran Organisasi Filantropi dalam Pendidikan Karakter
Organisasi filantropi, seperti Tanoto Foundation, memainkan peran penting dalam mendukung pendidikan karakter. Dengan berbagai program beasiswa dan kegiatan pembinaan, Tanoto Foundation berupaya membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berintegritas.
Kompetensi dan Integritas: Fondasi Kepemimpinan Masa Depan
Kompetensi dan integritas merupakan dua karakter utama yang harus dimiliki oleh pemimpin masa depan. Kompetensi mengacu pada kemampuan teknis dan profesional yang diperlukan dalam menjalankan tugas, sementara integritas berhubungan dengan kejujuran dan moralitas. Kedua karakter ini harus ditanamkan sejak dini agar generasi muda siap menghadapi tantangan masa depan dengan bijak dan bertanggung jawab.
Kepedulian Sosial dan Inovasi: Kunci Sukses dalam Era Modern
Di era modern, kepedulian sosial dan inovasi menjadi kunci penting untuk mencapai kesuksesan. Generasi muda harus diajarkan untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar. Inovasi juga perlu dikembangkan untuk menciptakan solusi baru terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Ketekunan dan Daya Juang: Menempa Mental Baja Generasi Muda
Ketekunan dan daya juang merupakan karakter yang sangat penting dalam menghadapi berbagai rintangan hidup. Generasi muda harus dibekali dengan mental yang kuat dan semangat pantang menyerah. Ketekunan dalam belajar dan bekerja akan membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan.
Jiwa Pemberdaya dan Wawasan Internasional
Memiliki jiwa pemberdaya berarti siap membantu dan memberdayakan orang lain untuk mencapai potensi maksimal mereka. Wawasan internasional juga penting dalam era globalisasi, di mana generasi muda harus memahami dan menghargai keberagaman budaya dan perspektif dari berbagai belahan dunia.
Motivasi Kuat dan Sikap Wirausaha: Menjadi Agen Perubahan
Motivasi kuat akan mendorong generasi muda untuk terus berusaha dan mencapai tujuan mereka. Sikap wirausaha juga perlu ditanamkan agar mereka mampu menciptakan peluang dan menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
Implementasi Nilai-Nilai 5C dalam Bisnis dan Kehidupan
Nilai-nilai 5C yang diusung oleh Tanoto Foundation (good for the community, country, climate, customer, and company) dapat menjadi panduan dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Generasi muda perlu memahami bahwa bisnis yang baik adalah bisnis yang memberikan manfaat bagi komunitas dan lingkungan sekitarnya.