fbpx
Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan Penelitian dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Pendahuluan

Saat memulai perjalanan penelitian, pemilihan metodologi—kuantitatif atau kualitatif—memainkan peran penting dalam membentuk arah studi. Keputusan ini krusial karena menentukan bagaimana peneliti mendekati, menganalisis, dan menafsirkan temuan mereka. Dalam artikel ini, kita akan menggali nuansa dari pertanyaan penelitian dalam dua paradigma penelitian yang dominan ini, menyoroti pentingnya dan bagaimana mereka membimbing peneliti dalam pencarian ilmiah mereka.

Memahami Pertanyaan Penelitian dalam Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif, dikenal dengan keakuratannya yang numerik, berusaha mengkuantifikasi fenomena, menawarkan perspektif statistik terhadap subjek yang diteliti. Di sini, pertanyaan penelitian dirancang untuk menyelidiki ‘siapa,’ ‘bagaimana,’ dan ‘mengapa,’ menyediakan jalur yang terstruktur untuk penyelidikan.

  • Siapa: Mengidentifikasi populasi sampel adalah langkah mendasar, memastikan bahwa temuan penelitian mencerminkan kelompok yang diteliti.
  • Bagaimana: Ini berkaitan dengan metodologi penelitian, menguraikan langkah dan proses untuk mengumpulkan dan menganalisis data.
  • Mengapa: Memahami keunikan dan signifikansi dari penelitian menambah kedalaman, membedakannya dari studi lain.

Misalnya, mengkaji pengaruh status sosial terhadap ‘uang jujuran’ dalam pernikahan suku Banjar di Martapura, Kalimantan Selatan, menunjukkan bagaimana pertanyaan kuantitatif memandu penyelidikan dari pemilihan sampel hingga eksplorasi fenomena sosial.

Baca Juga: Menggali Lebih Dalam: Discourse Analysis dalam Penelitian Kualitatif

Menjelajahi Pertanyaan Penelitian dalam Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif menawarkan narasi tekstual, memberikan relato rinci tentang subjek studi. Di sini, pertanyaan penelitian bukan hanya pertanyaan tetapi pintu gerbang untuk pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman manusia.

  • Fokus Penelitian: Menetapkan batasan yang jelas sangat penting untuk mencegah penelitian menjadi tidak terkendali. Ini juga membantu dalam penyaringan data, memastikan bahwa hanya informasi yang relevan yang dianalisis.
  • Relevansi dengan Pertanyaan Kualitatif: Pilihan desain kualitatif harus didorong oleh pertanyaan penelitian, bukan oleh preferensi atau keahlian peneliti.

Sebagai contoh, studi kasus tentang perdagangan anak perempuan menjadi pelacur berdasarkan kesulitan ekonomi mengilustrasikan bagaimana pertanyaan kualitatif dapat mengungkap isu-isu masyarakat yang dalam, menawarkan wawasan tentang pengalaman manusia yang menyedihkan.

Kesimpulan

Artikulasi dari pertanyaan penelitian merupakan langkah fundamental dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pertanyaan-pertanyaan ini tidak hanya mendefinisikan lingkup dan arah studi tetapi juga mencerminkan niat dan rasa ingin tahu peneliti. Baik numerik maupun naratif, jawaban yang dicari oleh pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting dalam memajukan pemahaman kita tentang dunia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top