Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan rencana besar pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia melalui sertifikasi. Program ini menargetkan semua guru, baik ASN maupun non-ASN, telah tersertifikasi pada tahun 2026. Para guru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan memiliki sertifikasi akan mendapatkan tunjangan profesi sebesar Rp 2 juta per bulan.
Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa pada tahun 2026, sebanyak 800 ribu guru diproyeksikan telah mengikuti PPG dan mendapatkan sertifikasi. “Harapan kami di tahun 2026, semua guru sudah tersertifikasi. Namun, pertanyaannya adalah, apakah negara memiliki anggaran yang cukup untuk mendukung hal ini?” ungkapnya dalam wawancara di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Peningkatan anggaran untuk tunjangan sertifikasi guru juga menjadi prioritas. Untuk tahun 2025, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 70 triliun, naik dari Rp 50 triliun sebelumnya. Tambahan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan tunjangan bagi 606 ribu guru yang telah tersertifikasi.
“Dengan tambahan Rp 20 triliun, DPR telah menyetujui tunjangan untuk para guru. Di Hari Guru nanti, kami akan umumkan peningkatan anggaran ini,” tambah Abdul Mu’ti.
Sertifikasi tidak hanya berdampak pada kesejahteraan, tetapi juga kualitas pengajaran guru. Program ini memastikan bahwa hanya guru yang telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang berhak mendapatkan sertifikasi. “Proses ini meningkatkan kompetensi para guru, sehingga mereka dapat memberikan pendidikan yang lebih baik kepada siswa,” jelasnya.
Namun, tantangan besar tetap ada, yaitu memastikan ketersediaan anggaran untuk mendukung rencana ambisius ini. Pertanyaan mendasar, seperti yang disampaikan oleh Abdul Mu’ti, adalah: “Apakah negara mampu menyediakan anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan program ini?”
Dengan dukungan anggaran dan kebijakan yang konsisten, program sertifikasi guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan nasional sekaligus memperbaiki taraf hidup para guru di seluruh Indonesia.