Direktur Sumber Daya Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Lukman, menyoroti pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, terutama di bidang pendidikan tinggi. Menurutnya, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memperluas akses beasiswa pendidikan tinggi.
Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan jumlah lulusan jenjang Magister (S2) dan Doktoral (S3). Jumlah lulusan untuk kedua jenjang pendidikan ini masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan jumlah populasi Indonesia yang mencapai hampir 280 juta jiwa.
“Dari seluruh penduduk Indonesia, hanya sekitar 1 persen yang telah meraih gelar S3, ini sangat rendah,” ungkap Lukman saat Sosialisasi Garuda ACE pada Selasa, 29 Oktober 2024. Berdasarkan data, jumlah lulusan S3 di Indonesia baru mencapai 77 ribu orang, sebuah angka yang dianggap masih jauh dari ideal.
Lukman menjelaskan bahwa minimnya lulusan S3 ini berdampak signifikan terhadap ketersediaan tenaga pengajar yang berkualitas di perguruan tinggi. “Kami memerlukan lebih banyak dosen dengan gelar S3 yang memiliki kualifikasi tinggi untuk mengajar dengan baik,” tambahnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Kemendiktisaintek meluncurkan program pelatihan riset internasional, yaitu Garuda ACE 2.0. Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam bidang-bidang seperti teknik komputer, ilmu data, teknologi informasi, elektro, dan telekomunikasi.
Program Garuda ACE 2.0 ini terbuka bagi mahasiswa S1 yang sedang menempuh tahun ketiga atau keempat, serta mahasiswa S2 di tahun pertama. “Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi SDM perguruan tinggi,” jelas Lukman.
Lukman menjelaskan bahwa Garuda ACE bukanlah program beasiswa untuk memperoleh gelar, melainkan sebuah pelatihan intensif selama enam bulan. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan riset mahasiswa hingga di tingkat internasional. Ini merupakan upaya persiapan SDM kita agar dapat berkontribusi secara optimal dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di Indonesia,” tuturnya.
Kesimpulan
Hanya 1% dari penduduk Indonesia yang telah meraih gelar S3. Melalui program seperti Garuda ACE 2.0, Kemendiktisaintek berupaya meningkatkan jumlah lulusan jenjang tinggi guna mempersiapkan SDM yang berkualitas dan mampu berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Dukungan beasiswa dan pelatihan ini diharapkan dapat mempercepat peningkatan SDM di Indonesia, terutama di sektor pendidikan tinggi.