Zakat sebagai instrumen sosial keagamaan memiliki potensi besar dalam mengatasi berbagai permasalahan kemiskinan. Namun, bagaimana memastikan zakat dapat dikelola secara efektif dan berkelanjutan? Salah satu jawabannya adalah melalui riset yang mendalam. Untuk itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meluncurkan Program Beasiswa Riset BAZNAS 2024. Program ini bertujuan untuk menciptakan inovasi dalam tata kelola zakat dan wakaf, guna memberdayakan mustahik secara jangka panjang.
Daftar Isi
- 1 Beasiswa Riset BAZNAS 2024: Solusi untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- 2 Kolaborasi BAZNAS dengan BRIN: Dorong Inovasi Berkelanjutan
- 3 Mengapa Riset Zakat Penting?
- 4 Beasiswa Riset sebagai Investasi Masa Depan Bangsa
- 5 Peran Penting Teknologi dalam Pengelolaan Zakat
- 6 BAZNAS dan BRIN: Mengintegrasikan Program Manajemen Talenta Nasional
- 7 Apresiasi BRIN terhadap Inisiatif BAZNAS
- 8 Total Bantuan Riset yang Disalurkan
Beasiswa Riset BAZNAS 2024: Solusi untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Program Beasiswa Riset BAZNAS 2024 dirancang sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. Dengan memberikan dukungan finansial kepada mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3, serta kelompok riset, BAZNAS berupaya mendorong lahirnya riset-riset berkualitas yang dapat mengatasi permasalahan mustahik (penerima zakat) dan meningkatkan tata kelola zakat di Indonesia.
Pada tahun ini, BAZNAS menyediakan 150 beasiswa, yang terdiri dari 50 untuk mahasiswa S1, 55 untuk mahasiswa S2, dan 55 untuk mahasiswa S3, serta 5 tim riset. Langkah ini merupakan komitmen nyata BAZNAS dalam mendukung penelitian yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat, khususnya dalam hal pemberdayaan ekonomi mustahik.
Kolaborasi BAZNAS dengan BRIN: Dorong Inovasi Berkelanjutan
Salah satu poin penting dalam Program Beasiswa Riset BAZNAS 2024 adalah kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kerja sama ini memungkinkan mahasiswa penerima beasiswa untuk melakukan riset yang relevan dan berdampak langsung pada pemberdayaan mustahik. Ketua BAZNAS RI, Kiai Noor Achmad, mengungkapkan bahwa program ini diharapkan mampu menciptakan solusi jangka panjang bagi mustahik, bukan hanya sekadar bantuan sementara.
“Kami berharap riset yang dihasilkan tidak hanya membantu mustahik saat ini, tetapi juga memberikan mereka kemampuan untuk mandiri dan membantu orang lain di masa depan,” ujar Kiai Noor.
Mengapa Riset Zakat Penting?
Zakat sering kali dipandang sebagai solusi langsung bagi mereka yang berada di garis kemiskinan. Namun, dengan pendekatan riset yang mendalam, zakat dapat menjadi lebih dari sekadar bantuan. Menurut Kiai Noor, melalui riset dan inovasi, zakat bisa dikelola dengan lebih tepat sasaran dan efisien. “Melalui beasiswa riset ini, diharapkan akan lahir peneliti-peneliti yang dapat menciptakan inovasi dalam tata kelola zakat, sehingga program-program kemanusiaan yang dijalankan bisa membawa manfaat yang lebih besar bagi mustahik,” jelasnya.
Beasiswa Riset sebagai Investasi Masa Depan Bangsa
Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, menekankan bahwa program beasiswa riset ini merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia. Menurutnya, riset memiliki peran penting dalam meningkatkan kapasitas teknologi dan inovasi, baik dalam pengelolaan zakat maupun pemberdayaan mustahik.
“Program ini adalah wujud komitmen BAZNAS dalam menempatkan zakat sebagai bagian dari solusi kebangsaan, terutama dalam konteks pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia,” kata Saidah. Dia juga menambahkan bahwa anggaran untuk program ini terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan peningkatan kebutuhan dan kualitas penelitian di bidang zakat dan wakaf.
Peran Penting Teknologi dalam Pengelolaan Zakat
Teknologi dan inovasi memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan zakat. Dalam program beasiswa ini, para peneliti didorong untuk menemukan cara-cara baru dalam mengelola zakat melalui teknologi yang lebih maju. Saidah Sakwan menjelaskan bahwa riset yang berfokus pada inovasi di sektor ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mustahik secara berkelanjutan.
“Teknologi tidak hanya mempermudah distribusi zakat, tetapi juga memungkinkan kita untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran dan efektif dalam jangka panjang,” lanjut Saidah.
BAZNAS dan BRIN: Mengintegrasikan Program Manajemen Talenta Nasional
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyambut baik kolaborasi ini dan menilai bahwa Program Beasiswa Riset BAZNAS sangat sejalan dengan Program Manajemen Talenta Nasional yang sedang dijalankan oleh BRIN. Program ini bertujuan untuk mendukung talenta-talenta muda Indonesia agar dapat mencapai prestasi lebih tinggi, khususnya dalam bidang riset dan inovasi.
“Kami siap mendukung dan memfasilitasi kolaborasi ini agar riset yang dilakukan bisa benar-benar bermanfaat dan menyentuh kebutuhan masyarakat,” kata Handoko.
Apresiasi BRIN terhadap Inisiatif BAZNAS
Handoko juga mengapresiasi inisiatif BAZNAS dalam memberikan beasiswa riset ini. Menurutnya, dukungan yang diberikan oleh BAZNAS kepada para peneliti muda di Indonesia sangat penting dalam mendorong riset-riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam pengentasan kemiskinan. Dia berharap kerja sama ini dapat terus berkembang di masa depan, dengan lebih banyak skema beasiswa yang dirancang secara efektif dan efisien.
Total Bantuan Riset yang Disalurkan
Sejak tahun 2018, BAZNAS RI telah menyalurkan total bantuan senilai Rp10 miliar untuk program beasiswa dan bantuan riset. Angka ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan pengelolaan zakat dan pemberdayaan ekonomi mustahik.