fbpx

Di tengah kemajuan ilmiah yang pesat, BRIN mengukuhkan tiga peneliti ahli sebagai profesor riset, sebuah peran yang tidak hanya mempertegas kredibilitas ilmiah tapi juga mendorong inovasi dan penerapan penelitian dalam berbagai aspek kehidupan. Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian, menekankan pentingnya penunjukkan ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas riset dan pengembangan ilmiah di Indonesia.

Kriteria yang dijadikan patokan untuk seorang profesor riset meliputi kemampuan melakukan riset berkualitas tinggi, membimbing peneliti lain, serta mengembangkan strategi inovatif dalam kebijakan riset. Selain itu, kolaborasi yang luas dengan mitra nasional dan global serta dedikasi terhadap pengabdian masyarakat menjadi aspek kunci yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Perbedaan Gelar PhD dan Doktoral: Apa Saja Yang Membedakannya?

Dalam acara pengukuhan, ketiga profesor riset yang baru ini menyampaikan orasi ilmiah yang mencerminkan hasil riset dan dedikasi mereka dalam bidang masing-masing. Salah satu sorotan adalah riset oleh Isnaeni di bidang Optik, yang berhasil mengembangkan quantum dots karbon dari bahan limbah. Teknologi ini menawarkan solusi canggih untuk efisiensi energi dan pengurangan pencemaran lingkungan.

Quantum dots, partikel nanometer yang unik, menunjukkan potensi besar dalam pengurangan logam berat dalam air, melalui aplikasi pada LED yang memancarkan spektrum cahaya yang beragam dan ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya membuka jalan baru dalam teknologi lampu, tapi juga sangat vital dalam monitoring polusi.

Inisiatif BRIN dalam mengangkat kapasitas riset nasional lewat pengukuhan profesor riset ini diharapkan bisa menjadi katalis untuk lebih banyak inovasi yang berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan sosial. Prestasi ini juga menjadi bukti nyata dari peran sains dalam memajukan masyarakat dan menjawab tantangan global saat ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top