Di era digital yang penuh dengan ledakan informasi, kemampuan untuk memahami dan memetakan perkembangan riset menjadi kompetensi esensial bagi para peneliti, dosen, dan mahasiswa. Salah satu pendekatan yang saat ini populer dalam mendukung aktivitas pemetaan literatur adalah metode bibliometrik.
Melalui pendekatan ini, para akademisi dapat melakukan research mapping atau pemetaan riset secara sistematis berdasarkan metadata dari artikel ilmiah, seperti kata kunci, nama penulis, sitasi, dan jurnal publikasi. Universitas Airlangga (UNAIR), melalui program Library Class-nya, menjadi pionir dalam membekali sivitas akademika dengan pelatihan praktis mengenai pemetaan riset menggunakan pendekatan bibliometrik.
Daftar Isi
- 1 Apa Itu Research Mapping dan Mengapa Penting?
- 2 Pengenalan Bibliometrik sebagai Pendekatan Analitik
- 3 Manfaat Pelatihan Research Mapping Menggunakan Pendekatan Bibliometrik
- 4 Tahapan Research Mapping dengan Bibliometrik
- 5 Tool Bibliometrik yang Direkomendasikan
- 6 Kiat Sukses Mengikuti Pelatihan Research Mapping
- 7 Mengapa Institusi Pendidikan Perlu Menyelenggarakan Pelatihan Ini Secara Berkala
Apa Itu Research Mapping dan Mengapa Penting?
Research mapping adalah proses visualisasi dan analisis literatur ilmiah untuk menemukan tren, struktur, dan relasi dalam suatu bidang ilmu. Pendekatan ini sangat membantu:
- Menentukan topik riset yang relevan dan mutakhir
- Mengidentifikasi kekosongan riset (research gap)
- Menyusun kerangka konseptual
- Menghindari duplikasi topik
- Menemukan potensi kolaborasi penelitian
Dengan kata lain, research mapping berperan sebagai kompas akademik yang menuntun peneliti ke arah yang lebih strategis dan relevan.
Pengenalan Bibliometrik sebagai Pendekatan Analitik
Bibliometrik adalah metode kuantitatif untuk menganalisis data bibliografi dari artikel ilmiah. Data yang digunakan bisa berupa:
- Judul artikel
- Nama penulis
- Kata kunci
- Jumlah sitasi
- Jurnal tempat artikel dipublikasikan
- Tahun publikasi
Melalui teknik ini, peneliti bisa memetakan hubungan antara topik-topik tertentu, penulis-penulis yang berkolaborasi, serta tren perkembangan suatu bidang studi. Bahkan, bibliometrik dapat dijadikan dasar untuk menyusun roadmap penelitian atau state of the art dalam proposal penelitian.
Manfaat Pelatihan Research Mapping Menggunakan Pendekatan Bibliometrik
Pelatihan ini memiliki berbagai manfaat strategis, khususnya bagi:
- Mahasiswa S2/S3: Membantu dalam menyusun latar belakang tesis/disertasi dengan basis data yang kuat.
- Dosen: Membangun peta penelitian ke depan dan menemukan mitra kolaborasi baru.
- Lembaga Penelitian: Menentukan arah prioritas riset institusional dan kebijakan pengembangan keilmuan.
- Pustakawan Akademik: Mendukung peneliti dalam pencarian dan pemanfaatan sumber daya ilmiah.
Tahapan Research Mapping dengan Bibliometrik
Berdasarkan pelatihan yang disampaikan oleh Novita Dwi, SSos, MSc, dosen FISIP UNAIR, proses research mapping dengan pendekatan bibliometrik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan sistematis:
1. Identifikasi Kata Kunci
Langkah awal adalah menentukan kata kunci utama dari topik riset yang akan dipetakan. Gunakan kombinasi sinonim, istilah teknis, dan varian kata untuk memperoleh hasil yang komprehensif.
2. Pengumpulan Data dari Database Ilmiah
Database seperti Scopus, Web of Science, atau Google Scholar digunakan untuk mengunduh metadata artikel. Beberapa tools bahkan mendukung integrasi langsung dengan database tersebut.
3. Pembersihan Data (Data Cleaning)
Sebelum dianalisis, data harus dibersihkan dari duplikasi, inkonsistensi nama penulis, dan pengelompokan yang kurang akurat. Ini penting agar hasil analisis tidak bias.
4. Analisis Bibliometrik
Gunakan teknik seperti:
- Citation Analysis
- Co-citation Analysis
- Bibliographic Coupling
- Keyword Co-occurrence
- Author Co-authorship
5. Visualisasi Data
Gunakan tools seperti:
- VOSviewer – visualisasi jaringan kata kunci, penulis, institusi
- Citation Tree – melihat alur sitasi artikel
- Connected Papers – menunjukkan artikel terkait berdasarkan keterkaitan konten
6. Interpretasi dan Penyusunan Roadmap
Langkah akhir adalah menyusun peta penelitian (research roadmap) yang dapat digunakan untuk mendukung pengajuan proposal hibah, pengembangan topik riset, atau penyusunan review artikel.
Baca Juga: Kemendikti Dorong Kolaborasi Riset dan Inovasi Melalui Sistem Mentorship Antarkampus
Tool Bibliometrik yang Direkomendasikan
Berikut beberapa tools populer yang dikenalkan dalam pelatihan:
Tool | Fungsi Utama | Kelebihan |
---|---|---|
VOSviewer | Visualisasi jaringan dan peta bibliometrik | Gratis, ringan, mudah digunakan |
Connected Papers | Menjelajahi keterkaitan antar artikel | Antarmuka visual interaktif |
Bibliometrix (RStudio) | Analisis lanjutan berbasis R | Fleksibel dan powerful |
CiteSpace | Analisis tren dan evolusi riset | Cocok untuk analisis historiografi |
Gephi | Visualisasi graf terstruktur besar | Fleksibel untuk data besar |
Kiat Sukses Mengikuti Pelatihan Research Mapping
Agar pelatihan ini optimal, peserta disarankan untuk:
- Menguasai dasar literasi informasi, termasuk pencarian literatur ilmiah yang efektif.
- Mengunduh dan mencoba tools terlebih dahulu, seperti VOSviewer, sebelum pelatihan berlangsung.
- Menyiapkan data contoh sesuai dengan minat riset pribadi agar langsung bisa dipraktikkan.
- Mengikuti praktik langsung (hands-on session) karena ini membantu memahami tool secara lebih mendalam.
- Berinteraksi dan bertanya aktif pada pemateri, khususnya dalam sesi Q&A.
Mengapa Institusi Pendidikan Perlu Menyelenggarakan Pelatihan Ini Secara Berkala
Pelatihan seperti ini harus menjadi bagian dari kurikulum pendukung di perguruan tinggi karena:
- Membantu meningkatkan kualitas publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa.
- Mendukung pencapaian indikator kinerja utama (IKU) kampus.
- Meningkatkan posisi institusi dalam pemeringkatan global berbasis publikasi.
- Memberikan keterampilan data-driven research yang relevan dengan tren akademik internasional.