1. Pendahuluan

a. Definisi dan pengertian

Dalam dunia akademik dan ilmiah, metode penelitian memegang peranan penting sebagai jembatan yang menghubungkan pertanyaan penelitian dengan jawabannya. Metode penelitian adalah suatu pendekatan sistematis yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data dalam rangka menemukan jawaban atau solusi atas suatu permasalahan. Metode ini bukan hanya sekedar teknik pengumpulan data, tetapi lebih dari itu, metode penelitian mencakup cara bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, dan bagaimana kesimpulan ditarik dari data tersebut.

Oleh karena itu Metode penelitian dapat dianggap sebagai alat yang membantu peneliti untuk mencapai tujuan penelitiannya. Dengan memilih metode yang tepat, peneliti dapat memastikan bahwa hasil penelitiannya valid, reliabel, dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, memahami apa itu metode penelitian dan jenis-jenisnya merupakan langkah awal yang krusial bagi setiap peneliti, baik yang berpengalaman maupun yang baru memulai perjalanan ilmiahnya.

Dengan demikian, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai berbagai jenis metode penelitian yang sering digunakan dalam berbagai bidang ilmu, serta bagaimana cara memilih metode yang tepat sesuai dengan kebutuhan penelitian.

b. Pentingnya memahami berbagai jenis metode penelitian

Dalam era informasi dan pengetahuan saat ini, penelitian telah menjadi bagian integral dari berbagai bidang ilmu dan profesi. Baik itu dalam bidang kedokteran, teknologi, pendidikan, hingga ilmu sosial, penelitian memegang peranan penting dalam mengembangkan pemahaman, inovasi, dan solusi bagi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Namun, untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas, bukan hanya ide atau hipotesis yang diperlukan, melainkan juga pendekatan yang tepat dalam menggali dan mengolah informasi. Di sinilah peran dari metode penelitian menjadi sangat krusial.

Memahami berbagai jenis metode penelitian bukan hanya sekedar mengetahui teknik-teknik pengumpulan data, tetapi juga memahami filosofi, prinsip, dan logika di balik setiap metode. Dengan pemahaman yang mendalam, peneliti dapat memilih metode yang paling sesuai dengan konteks, tujuan, dan sifat data yang diinginkan. Selain itu, pemilihan metode yang tepat juga memastikan bahwa hasil penelitian dapat diterima, dipercaya, dan memiliki relevansi yang tinggi bagi komunitas ilmiah maupun masyarakat luas.

Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan komprehensif mengenai berbagai jenis metode penelitian yang ada, serta memberikan wawasan mengenai bagaimana cara memilih dan menerapkannya dengan tepat. Sehingga, bagi Anda yang sedang merencanakan atau sedang menjalani proses penelitian, informasi ini diharapkan dapat menjadi referensi yang berharga.

Photo by Carlos Muza on Unsplash

2. Jenis-Jenis Metode Penelitian

a. Metode Penelitian Kualitatif

Deskripsi dan Karakteristik

Metode kualitatif adalah salah satu pendekatan dalam penelitian yang berfokus pada pemahaman mendalam terhadap fenomena sosial, persepsi, motivasi, dan tindakan individu dalam konteks tertentu. Berbeda dengan metode kuantitatif yang mengandalkan angka dan statistik, metode kualitatif lebih mengedepankan narasi, deskripsi, dan interpretasi.

Beberapa karakteristik utama dari metode kualitatif antara lain:

  1. Data Naratif: Data yang dikumpulkan biasanya berbentuk kata-kata, gambaran, atau narasi, bukan angka.
  2. Kontekstual: Penelitian kualitatif mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan lingkungan tempat fenomena tersebut terjadi.
  3. Proses Induktif: Analisis data dilakukan dengan cara induktif, dimulai dari data khusus menuju teori atau konsep.
  4. Fleksibilitas: Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengubah arah penelitian berdasarkan temuan yang muncul selama proses penelitian.

Contoh Penerapan dalam Penelitian

  1. Studi Kasus: Seorang peneliti mungkin ingin memahami pengalaman seorang guru di daerah konflik. Melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen, peneliti dapat menggali persepsi, tantangan, dan strategi yang diadopsi oleh guru tersebut dalam mengajar.
  2. Etnografi: Seorang antropolog mungkin tertarik untuk mempelajari budaya dan tradisi suku tertentu. Dengan tinggal bersama dan berinteraksi dengan anggota suku, peneliti dapat memahami nilai, kepercayaan, dan praktik-praktik yang ada dalam masyarakat tersebut.
  3. Penelitian Fenomenologi: Seorang psikolog mungkin ingin mengetahui pengalaman individu yang baru saja kehilangan anggota keluarga. Melalui wawancara mendalam, peneliti dapat menggali emosi, perasaan, dan cara individu tersebut mengatasi kesedihan.

Dengan metode kualitatif, peneliti dapat mendapatkan pemahaman yang mendalam dan holistik mengenai suatu fenomena, yang seringkali sulit dicapai melalui pendekatan kuantitatif.

Baca juga:

Macam-Macam Alat Analisis Data kualitatif

b. Metode Penelitian Kuantitatif

Deskripsi dan Karakteristik

Metode kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data dalam bentuk angka. Tujuan utamanya adalah untuk mengukur variabel, mengidentifikasi hubungan antar variabel, dan menentukan sejauh mana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Metode ini seringkali memanfaatkan alat statistik untuk mengolah dan menganalisis data.

Beberapa karakteristik utama dari metode kuantitatif antara lain:

  1. Objektivitas: Penelitian kuantitatif berusaha untuk meminimalkan bias dan subjektivitas dengan menggunakan instrumen pengukuran yang standar dan telah teruji reliabilitas serta validitasnya.
  2. Generalisasi: Hasil penelitian kuantitatif seringkali ditujukan untuk dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar.
  3. Proses Deduktif: Penelitian dimulai dengan hipotesis yang kemudian diuji melalui pengumpulan data.
  4. Kuantifikasi: Semua data dikumpulkan dalam bentuk angka yang kemudian dianalisis menggunakan metode statistik.

Contoh Penerapan dalam Penelitian

  1. Survei: Sebuah perusahaan mungkin ingin mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk baru yang diluncurkan. Dengan menyebarkan kuesioner kepada sejumlah sampel pelanggan, perusahaan dapat mengukur dan menganalisis tingkat kepuasan secara kuantitatif.
  2. Eksperimen: Seorang peneliti di bidang farmasi mungkin ingin mengetahui efektivitas obat baru dalam mengurangi gejala penyakit tertentu. Dengan melakukan eksperimen terkontrol pada kelompok subjek, peneliti dapat mengukur perbedaan hasil antara kelompok yang mendapatkan obat dengan kelompok yang tidak.
  3. Analisis Regresi: Seorang ekonom mungkin tertarik untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan pendapatan individu. Dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, peneliti dapat menganalisis hubungan dan sejauh mana tingkat pendidikan mempengaruhi pendapatan seseorang.

Metode kuantitatif memberikan keunggulan dalam hal validitas dan reliabilitas, serta memungkinkan peneliti untuk mengambil kesimpulan yang didasarkan pada analisis statistik yang objektif.

Baca juga:

Macam-Macam Alat Analisis Data kuantitatif

c. Metode Penelitian Eksperimental

Deskripsi dan Karakteristik

Metode eksperimental adalah pendekatan penelitian yang dirancang untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih variabel. Dalam metode ini, peneliti secara aktif memanipulasi satu atau lebih variabel independen untuk mengamati perubahan yang terjadi pada variabel dependen, sambil mengendalikan variabel lain yang mungkin mempengaruhi hasil.

Beberapa karakteristik utama dari metode eksperimental antara lain:

  1. Kontrol dan Manipulasi: Peneliti memiliki kontrol penuh atas variabel yang diteliti dan sengaja memanipulasi variabel independen untuk melihat efeknya terhadap variabel dependen.
  2. Kondisi Terkontrol: Eksperimen seringkali dilakukan dalam lingkungan yang terkontrol untuk meminimalkan gangguan dari variabel luar.
  3. Penggunaan Kelompok Kontrol: Untuk membandingkan hasil, peneliti sering menggunakan kelompok kontrol (yang tidak mendapatkan perlakuan) dan kelompok eksperimental (yang mendapatkan perlakuan).
  4. Replikasi: Eksperimen dapat diulang dalam kondisi yang sama untuk memastikan konsistensi hasil.

Contoh Penerapan dalam Penelitian

  1. Pengujian Obat: Sebelum obat diberikan kepada publik, peneliti akan melakukan eksperimen untuk mengetahui efikasi dan keamanan obat tersebut. Subjek dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok menerima obat (kelompok eksperimental) dan kelompok lain menerima plasebo (kelompok kontrol). Kemudian, peneliti akan membandingkan hasil antara kedua kelompok.
  2. Eksperimen Psikologi: Seorang psikolog mungkin tertarik untuk mengetahui pengaruh warna ruangan terhadap produktivitas kerja. Dengan memanipulasi warna ruangan dan mengamati perubahan dalam produktivitas, peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai hubungan antara warna ruangan dan produktivitas.
  3. Studi Pertumbuhan Tanaman: Seorang ahli biologi mungkin ingin mengetahui efek pupuk tertentu terhadap pertumbuhan tanaman. Dengan memberikan perlakuan pupuk pada sekelompok tanaman dan membandingkannya dengan tanaman tanpa pupuk, peneliti dapat menentukan efektivitas pupuk tersebut.

Metode eksperimental memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan sebab-akibat dengan tingkat keyakinan yang tinggi, asalkan eksperimen dirancang dan dilaksanakan dengan baik.

d. Metode Penelitian Deskriptif

Deskripsi dan Karakteristik

Metode deskriptif adalah pendekatan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena atau situasi tertentu tanpa memanipulasi variabel. Dalam metode ini, peneliti berupaya untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci mengenai objek penelitian sebagaimana adanya.

Beberapa karakteristik utama dari metode deskriptif antara lain:

  1. Pengamatan Naturalistik: Penelitian dilakukan dalam kondisi alami tanpa intervensi atau manipulasi dari peneliti.
  2. Data Rinci: Peneliti mengumpulkan data yang mendetail dan komprehensif untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang fenomena yang diteliti.
  3. Tidak Bersifat Hipotetis: Tidak ada hipotesis yang diuji dalam penelitian deskriptif; tujuannya adalah untuk mendeskripsikan, bukan untuk menguji atau memprediksi.
  4. Variasi Metode Pengumpulan Data: Dapat menggunakan berbagai teknik seperti survei, wawancara, observasi, atau kombinasi dari beberapa metode.

Contoh Penerapan dalam Penelitian

  1. Survei Kepuasan Pelanggan: Sebuah perusahaan mungkin ingin mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanannya. Dengan menggunakan kuesioner, perusahaan dapat mengumpulkan data mengenai persepsi dan pendapat pelanggan.
  2. Studi Demografis: Pemerintah atau lembaga riset mungkin melakukan penelitian untuk mengetahui distribusi penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, atau karakteristik lainnya di suatu wilayah.
  3. Observasi Perilaku Hewan: Seorang biolog mungkin tertarik untuk mendeskripsikan perilaku makan, berburu, atau interaksi sosial dari spesies hewan tertentu di habitat alaminya.
  4. Analisis Konten Media: Peneliti mungkin ingin mengetahui bagaimana suatu isu diberitakan dalam media massa. Melalui analisis konten, peneliti dapat mendeskripsikan tone, frekuensi, dan narasi yang digunakan media dalam melaporkan isu tersebut.

Metode deskriptif memberikan gambaran yang jelas dan mendalam tentang suatu fenomena, sehingga dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut atau sebagai informasi penting bagi pengambil keputusan.

e. Metode Penelitian Historis

Deskripsi dan Karakteristik

Metode historis adalah pendekatan penelitian yang berfokus pada pengkajian peristiwa, situasi, atau kondisi di masa lalu untuk memahami asal-usul, perkembangan, dan dampaknya terhadap kondisi saat ini. Penelitian ini mengandalkan sumber-sumber primer dan sekunder, seperti dokumen, catatan, surat, foto, dan artefak lainnya yang dapat memberikan informasi tentang masa lalu.

Beberapa karakteristik utama dari metode historis antara lain:

  1. Sumber Data: Peneliti mengandalkan sumber-sumber historis, baik yang bersifat primer maupun sekunder.
  2. Analisis Kronologis: Peristiwa atau fenomena dianalisis berdasarkan urutan waktu terjadinya.
  3. Interpretatif: Peneliti berupaya untuk memahami konteks, motif, dan dampak dari peristiwa historis yang diteliti.
  4. Kritik Sumber: Salah satu langkah penting dalam metode historis adalah evaluasi kredibilitas dan relevansi sumber data.

Contoh Penerapan dalam Penelitian

  1. Sejarah Perkembangan Teknologi: Seorang peneliti mungkin tertarik untuk meneliti bagaimana komputer berkembang dari masa ke masa. Dengan mengumpulkan data dari paten, publikasi ilmiah, dan sumber lainnya, peneliti dapat melacak evolusi teknologi komputer.
  2. Studi Tentang Perang Dunia: Sejarawan mungkin ingin memahami penyebab, jalannya perang, dan dampak dari Perang Dunia I atau II. Melalui analisis dokumen, surat, dan catatan harian, peneliti dapat mendapatkan gambaran mendalam tentang peristiwa tersebut.
  3. Evolusi Seni dan Budaya: Seorang peneliti di bidang seni mungkin tertarik untuk meneliti bagaimana aliran seni tertentu berkembang dan dipengaruhi oleh konteks sosial, politik, dan ekonomi di masa lalu.
  4. Sejarah Pendidikan: Peneliti mungkin ingin mengetahui bagaimana sistem pendidikan di suatu negara berkembang, mulai dari kurikulum, metode pengajaran, hingga peran pendidikan dalam pembangunan nasional.

Metode historis memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana peristiwa masa lalu membentuk kondisi saat ini, dan memberikan konteks penting untuk memahami perubahan dan perkembangan di berbagai bidang ilmu dan kehidupan.

Photo by Lukas Blazek on Unsplash

3. Pemilihan Metode Penelitian yang Tepat

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Dalam proses penelitian, pemilihan metode yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang valid dan reliabel. Metode yang salah dapat mengarah pada kesimpulan yang tidak akurat atau bahkan menyesatkan. Berikut adalah beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan saat memilih metode penelitian:

  1. Tujuan Penelitian: Apakah penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, atau menguji suatu hipotesis? Tujuan penelitian akan menentukan apakah metode kualitatif, kuantitatif, eksperimental, deskriptif, atau historis yang paling sesuai.
  2. Sifat Data yang Dibutuhkan: Apakah Anda membutuhkan data dalam bentuk angka (kuantitatif) atau dalam bentuk deskripsi dan narasi (kualitatif)? Pilihan metode akan bergantung pada jenis data yang Anda cari.
  3. Ketersediaan Sumber Daya: Beberapa metode memerlukan sumber daya yang lebih banyak, baik dari segi waktu, biaya, atau peralatan. Pertimbangkan ketersediaan dan keterbatasan sumber daya Anda saat memilih metode.
  4. Populasi dan Sampel: Ukuran dan karakteristik populasi atau sampel yang akan diteliti dapat mempengaruhi metode yang dipilih. Misalnya, survei mungkin lebih sesuai untuk populasi yang besar, sedangkan studi kasus mungkin lebih cocok untuk sampel yang lebih kecil dan spesifik.
  5. Konteks Penelitian: Lingkungan dan kondisi di mana penelitian dilakukan dapat mempengaruhi pilihan metode. Misalnya, penelitian lapangan mungkin memerlukan metode observasi, sedangkan penelitian laboratorium mungkin lebih cocok dengan metode eksperimental.
  6. Tingkat Keakuratan dan Detail yang Diharapkan: Jika penelitian memerlukan hasil yang sangat detail dan mendalam, metode kualitatif mungkin lebih sesuai. Namun, jika tujuannya adalah untuk menggeneralisasi hasil ke populasi yang lebih besar, metode kuantitatif mungkin lebih tepat.
  7. Pertimbangan Etika: Dalam beberapa kasus, pertimbangan etika dapat mempengaruhi pilihan metode, terutama jika penelitian melibatkan subjek manusia atau hewan.

Memahami dan mempertimbangkan faktor-faktor di atas akan membantu peneliti dalam memilih metode penelitian yang paling sesuai dengan kebutuhan dan konteks penelitiannya, sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal dan memiliki integritas yang tinggi.

b. Pentingnya Memilih Metode yang Sesuai dengan Tujuan Penelitian


Setiap penelitian memiliki tujuan tertentu, mulai dari mendeskripsikan fenomena, menjelaskan hubungan antar variabel, hingga menguji hipotesis atau teori. Untuk mencapai tujuan tersebut, sangat penting bagi peneliti untuk memilih metode yang sesuai. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemilihan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian sangat krusial:

  1. Validitas Hasil: Metode yang tepat akan memastikan bahwa hasil penelitian valid dan mencerminkan realitas yang sebenarnya. Sebaliknya, metode yang tidak sesuai dapat menghasilkan data yang tidak akurat atau menyesatkan.
  2. Efisiensi Sumber Daya: Dengan memilih metode yang sesuai, peneliti dapat memanfaatkan waktu, tenaga, dan sumber daya lainnya dengan lebih efisien. Hal ini akan menghindari pemborosan dan memastikan bahwa penelitian dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
  3. Kredibilitas Penelitian: Hasil penelitian yang didasarkan pada metode yang sesuai dengan tujuannya akan lebih mudah diterima oleh komunitas ilmiah dan masyarakat luas. Ini meningkatkan kredibilitas dan reputasi peneliti.
  4. Pemahaman yang Mendalam: Metode yang sesuai memungkinkan peneliti untuk mendalami fenomena atau variabel yang diteliti dengan lebih baik, sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif.
  5. Pengambilan Keputusan: Dalam konteks penelitian terapan, metode yang sesuai dengan tujuan penelitian akan membantu pengambil keputusan dalam membuat kebijakan atau tindakan berdasarkan bukti ilmiah yang kuat.
  6. Kontribusi ke Ilmu Pengetahuan: Dengan metode yang tepat, penelitian dapat memberikan kontribusi yang signifikan ke dalam literatur ilmiah dan memajukan bidang ilmu yang bersangkutan.
  7. Menghindari Bias: Metode yang sesuai dengan tujuan penelitian akan membantu peneliti untuk menghindari atau meminimalkan bias, baik dalam pengumpulan data, analisis, maupun interpretasi hasil.

Dengan demikian, pemilihan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian bukan hanya sekedar formalitas, tetapi merupakan langkah krusial yang menentukan keberhasilan, integritas, dan dampak dari penelitian itu sendiri.

4. Kesimpulan

Setiap penelitian memerlukan pendekatan yang tepat untuk memastikan hasil yang valid, reliabel, dan relevan. Dalam artikel ini, kita telah membahas berbagai jenis metode penelitian yang sering digunakan dalam dunia akademik dan ilmiah.

  • Metode Kualitatif: Fokus pada pemahaman mendalam terhadap fenomena sosial, persepsi, dan tindakan individu. Metode ini mengedepankan narasi, deskripsi, dan interpretasi daripada angka.
  • Metode Kuantitatif: Berpusat pada pengumpulan dan analisis data dalam bentuk angka untuk mengukur variabel dan menentukan hubungan antar variabel.
  • Metode Eksperimental: Dirancang untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara variabel dengan memanipulasi variabel independen dan mengamati perubahan pada variabel dependen.
  • Metode Deskriptif: Bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci mengenai objek penelitian sebagaimana adanya tanpa memanipulasi variabel.
  • Metode Historis: Fokus pada pengkajian peristiwa atau kondisi di masa lalu untuk memahami asal-usul, perkembangan, dan dampaknya pada kondisi saat ini.

Pemilihan metode yang tepat sangat bergantung pada tujuan, konteks, dan sifat data yang diinginkan. Memahami karakteristik dan kelebihan masing-masing metode akan membantu peneliti dalam merancang penelitian yang efektif dan memberikan kontribusi yang berarti bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat. Sebagai penutup, penting bagi setiap peneliti untuk selalu kritis dan reflektif dalam setiap langkah penelitiannya, mulai dari pemilihan metode hingga interpretasi hasil.

a. Relevansi Memahami Berbagai Metode dalam Dunia Penelitian

Dalam dunia penelitian, pemahaman mendalam tentang berbagai metode penelitian bukanlah sekadar pengetahuan teoritis, melainkan merupakan kebutuhan fundamental yang menentukan keberhasilan dan integritas sebuah penelitian. Berikut adalah beberapa alasan mengapa memahami berbagai metode penelitian sangat relevan:

  1. Meningkatkan Kualitas Penelitian: Dengan memahami berbagai metode, peneliti dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan pertanyaan penelitian dan konteksnya. Hal ini akan meningkatkan validitas dan reliabilitas hasil penelitian.
  2. Fleksibilitas dalam Penelitian: Dunia ilmu pengetahuan selalu berkembang, dan seringkali peneliti dihadapkan pada pertanyaan atau masalah yang unik. Dengan pemahaman yang luas tentang berbagai metode, peneliti dapat dengan fleksibel menyesuaikan atau bahkan mengkombinasikan beberapa metode untuk mendapatkan hasil terbaik.
  3. Menghindari Kesalahan Metodologis: Kesalahan dalam pemilihan atau penerapan metode dapat mengakibatkan kesimpulan yang salah atau menyesatkan. Pemahaman yang baik tentang metode penelitian akan membantu peneliti menghindari kesalahan tersebut.
  4. Meningkatkan Kredibilitas Peneliti: Seorang peneliti yang memahami berbagai metode akan lebih dihargai dan dipercaya oleh komunitas ilmiah, karena ia dapat memberikan justifikasi metodologis yang kuat untuk penelitiannya.
  5. Memfasilitasi Komunikasi Ilmiah: Dalam berdiskusi atau berkolaborasi dengan peneliti lain, pemahaman tentang berbagai metode memungkinkan komunikasi yang lebih efisien dan produktif.
  6. Mempersiapkan Peneliti untuk Tantangan Baru: Dunia penelitian penuh dengan tantangan dan pertanyaan yang belum terjawab. Dengan pemahaman yang luas tentang metode penelitian, peneliti akan lebih siap untuk menghadapi dan menjawab tantangan tersebut.
  7. Kontribusi pada Pengembangan Ilmu: Dengan memahami dan menerapkan metode yang tepat, peneliti dapat memberikan kontribusi yang signifikan ke dalam literatur ilmiah, memajukan bidang ilmu, dan memberikan solusi bagi masyarakat.

Dengan demikian, memahami berbagai metode penelitian bukan hanya memberikan keuntungan bagi peneliti secara individu, tetapi juga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top