akses pendidikan tinggi

Pendidikan Tinggi Kini Jadi Prioritas, Kemendikbud-Ristek Janji Buka Akses Lebih Luas

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menegaskan komitmennya untuk membuka akses pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi dan Ristek Kemendikbud-Ristek, Abdul Haris, sebagai tanggapan atas pernyataan kontroversial dari Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud-Ristek, Tjitjik Tjahjandarie.

“Pendidikan tinggi merupakan sesuatu yang sangat penting dan kami akan mengedepankan hal ini,” ujar Haris di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Ia menambahkan bahwa Kemendikbud-Ristek berupaya meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam pendidikan tinggi. “Kami terus mendorong agar kesempatan belajar di perguruan tinggi semakin meningkat,” janji Haris.

Pendidikan Tinggi untuk Kemajuan Bangsa

Haris juga menekankan bahwa pendidikan tinggi memiliki peran krusial dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diharapkan masuk dalam jajaran negara maju. “Pendidikan tinggi sangat penting bagi kemajuan bangsa. Dengan meningkatkan kualitas dan relevansi sumber daya manusia, kita bisa menghasilkan SDM unggul yang dapat membawa Indonesia maju,” jelas Haris.

Kritik Terhadap Pernyataan Kontroversial

Dalam rapat Komisi X DPR, pernyataan Tjitjik Tjahjandarie yang menyebut pendidikan tinggi bersifat tersier dan tidak wajib mendapat kritik tajam dari anggota Fraksi Gerindra, Nuroji. “Pernyataan tersebut sangat tidak mendidik dan menyesatkan masyarakat. Pendidikan tinggi sangat penting dan harus diprioritaskan,” tegas Nuroji.

Nuroji mempertanyakan ketidakhadiran Tjitjik dalam rapat tersebut dan mengkritik penyampaian informasi yang dianggapnya kurang tepat. “Bagaimana bisa pernyataan seperti itu disampaikan kepada publik? Ini sangat tidak mendidik,” tambah Nuroji.

Baca Juga: Mendorong Kualitas Publikasi Ilmiah di Indonesia: Reputasi Dosen dan Perguruan Tinggi Saat Ini

Sikap Kemendikbud-Ristek

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, memilih untuk tidak memberikan komentar terkait pernyataan pendidikan tinggi tersier saat dikerubungi wartawan setelah rapat. Nadiem hanya mengucapkan “maaf” dan meninggalkan wartawan tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Kesimpulan

Kemendikbud-Ristek berkomitmen untuk terus mendorong akses pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pendidikan tinggi dianggap sangat penting untuk mencapai kemajuan bangsa dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dengan peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di kancah global.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top