Publikasi ilmiah kini bukan sekadar pelengkap dalam dunia akademik. Ia telah menjadi kebutuhan primer bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti. Tidak hanya sebagai bukti kontribusi terhadap ilmu pengetahuan, publikasi ilmiah juga menjadi syarat administratif—baik untuk kelulusan, akreditasi kampus, hingga kenaikan jabatan fungsional dosen.
Namun, kenyataannya, proses publikasi jurnal ilmiah seringkali memakan waktu yang panjang. Mulai dari proses seleksi awal, review peer, perbaikan naskah, hingga penerbitan resmi. Bahkan, untuk jurnal bereputasi, bisa memakan waktu hingga 6–12 bulan. Lantas, bagaimana jika kamu membutuhkan publikasi yang lebih cepat? Artikel ini akan membahas strategi publikasi ilmiah cepat dan tepat untuk mengatasi tantangan tersebut.
Daftar Isi
- 1 Kenapa Publikasi Ilmiah Itu Krusial?
- 2 Apa Itu Fast Track Journal?
- 3 Strategi Publikasi Ilmiah Cepat: Langkah-Langkah Praktis
- 3.1 1. Menentukan Target Jurnal Sejak Awal
- 3.2 2. Ikuti Struktur Penulisan Ilmiah Standar
- 3.3 3. Gunakan Reference Manager
- 3.4 4. Pastikan Bebas Plagiarisme
- 3.5 5. Editing Bahasa Secara Profesional
- 3.6 6. Pilih Jurnal SINTA yang Sesuai
- 3.7 7. Manfaatkan Layanan Asistensi Publikasi
- 3.8 8. Komunikasi Aktif dengan Editor
- 3.9 9. Siapkan Versi Lengkap dan Versi Ringkasan
- 4 Tantangan Umum dalam Publikasi Ilmiah
- 5 Studi Kasus: Publikasi Cepat Lewat Jurnal SINTA 2
- 6 Kesimpulan: Publikasi Ilmiah Cepat Bukan Mimpi
Kenapa Publikasi Ilmiah Itu Krusial?
Sebelum masuk ke strategi, mari kita pahami dulu urgensi publikasi ilmiah. Beberapa alasan pentingnya publikasi antara lain:
- Syarat kelulusan mahasiswa (terutama untuk jenjang S2 dan S3)
- Kebutuhan kenaikan jabatan dosen (Lektor, Lektor Kepala, hingga Guru Besar)
- Persyaratan akreditasi kampus dan penilaian kinerja dosen
- Sumber hibah dan insentif penelitian
- Bukti kontribusi pada ilmu pengetahuan global
Jika publikasi tertunda, maka berbagai target akademik juga terhambat. Di sinilah pentingnya strategi publikasi ilmiah cepat.
Apa Itu Fast Track Journal?
Jalur cepat publikasi atau yang dikenal dengan “Fast Track Journal” adalah layanan yang memungkinkan artikel ilmiah diproses lebih cepat dari biasanya. Dalam sistem ini, proses review dan editing dilakukan dalam waktu lebih singkat tanpa mengurangi kualitas seleksi naskah.
Beberapa jurnal nasional dan internasional menawarkan opsi fast track, meskipun biasanya dikenakan biaya tambahan. Jalur ini sangat berguna untuk akademisi yang sedang mengejar tenggat waktu kelulusan, beasiswa, atau pengajuan pangkat.
Keuntungan Jalur Fast Track:
- Review lebih cepat (biasanya 2–4 minggu)
- Langsung masuk ke edisi terdekat jurnal
- Mempercepat proses publikasi resmi
Namun perlu diingat, tidak semua jurnal menyediakan opsi ini, dan ada kemungkinan biaya publikasi lebih tinggi.
Baca Juga: Cara Mencari Jurnal Internasional Berkualitas untuk Penelitian Ilmiah
Strategi Publikasi Ilmiah Cepat: Langkah-Langkah Praktis
Berikut ini beberapa strategi praktis agar publikasi ilmiah dapat dilakukan lebih cepat:
1. Menentukan Target Jurnal Sejak Awal
Sebelum mulai menulis, tentukan terlebih dahulu target jurnal yang sesuai dengan topik penelitianmu. Perhatikan:
- Scope dan focus jurnal
- Kategori SINTA (untuk jurnal nasional)
- Waktu rata-rata review dan publikasi
- Apakah menyediakan jalur fast track?
Langkah ini bisa menghindarkan kamu dari pengajuan ke jurnal yang salah sasaran atau proses yang terlalu panjang.
2. Ikuti Struktur Penulisan Ilmiah Standar
Gunakan struktur penulisan IMRaD (Introduction, Method, Result, and Discussion). Format ini umum digunakan oleh jurnal ilmiah dan dapat mempercepat proses evaluasi naskah. Jangan lupa:
- Gunakan referensi terbaru (minimal 30% dari 5 tahun terakhir)
- Hindari penulisan bertele-tele
- Fokus pada kontribusi ilmiah artikel
3. Gunakan Reference Manager
Aplikasi seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote dapat mempercepat proses penyusunan daftar pustaka sesuai gaya sitasi jurnal. Ini juga bisa mengurangi kesalahan kutipan yang bisa menjadi alasan naskah ditolak.
4. Pastikan Bebas Plagiarisme
Gunakan alat cek plagiarisme seperti Turnitin, Plagiarism Checker X, atau Grammarly Premium untuk memastikan naskah orisinal. Targetkan tingkat similaritas di bawah 20% atau bahkan di bawah 10% jika ingin langsung diproses oleh jurnal bereputasi.
5. Editing Bahasa Secara Profesional
Kualitas bahasa adalah salah satu penilaian penting. Gunakan jasa proofreader profesional atau tools seperti Grammarly. Jika jurnal internasional, kamu juga bisa menyewa jasa penerjemah akademik profesional.
6. Pilih Jurnal SINTA yang Sesuai
Berikut klasifikasi jurnal nasional versi SINTA:
- SINTA 1: Kualitas tertinggi, sangat selektif
- SINTA 2-3: Masih sangat kredibel, lebih realistis untuk mahasiswa dan dosen
- SINTA 4-6: Cocok untuk publikasi pertama atau pemula
Jika kamu mengejar waktu, SINTA 3 dengan opsi Fast Track bisa menjadi solusi paling realistis dan efisien.
7. Manfaatkan Layanan Asistensi Publikasi
Saat ini sudah banyak penyedia layanan asistensi publikasi seperti Britter, yang membantu mulai dari pemilihan jurnal, cek similarity, editing naskah, hingga submit ke jurnal. Layanan seperti ini sangat membantu untuk mempercepat seluruh proses tanpa melewatkan detail penting.
8. Komunikasi Aktif dengan Editor
Setelah submit, jangan ragu untuk menanyakan perkembangan naskah. Komunikasi aktif yang sopan bisa membuat editor memperhatikan naskah kamu lebih cepat. Namun jangan terlalu sering—cukup kirim email follow-up jika tidak ada kabar dalam 2 minggu.
9. Siapkan Versi Lengkap dan Versi Ringkasan
Beberapa jurnal mensyaratkan cover letter dan summary (300–500 kata) yang menjelaskan kontribusi utama artikel. Menyiapkan dokumen ini sejak awal bisa mempercepat proses submit.
Tantangan Umum dalam Publikasi Ilmiah
Meskipun strategi di atas sangat membantu, kamu juga perlu menyadari tantangan-tantangan berikut:
- Kapasitas jurnal terbatas: Tidak semua naskah bisa langsung diterbitkan, meski sudah bagus.
- Kurangnya pengalaman menulis akademik: Terutama bagi mahasiswa S1 dan S2.
- Review yang lama: Reviewer juga punya kesibukan sendiri.
Untuk itu, strategi publikasi cepat bukan berarti instan, tapi berarti efisien dan terarah.
Studi Kasus: Publikasi Cepat Lewat Jurnal SINTA 2
Bayu, seorang mahasiswa S2 di salah satu perguruan tinggi negeri, membutuhkan publikasi ilmiah untuk syarat wisuda. Ia menyusun artikel dari tesisnya dan menggunakan layanan asistensi untuk:
- Memilih jurnal SINTA 2 yang menerima fast track
- Mengedit struktur penulisan sesuai IMRaD
- Mengecek similarity hingga di bawah 10%
- Berkomunikasi langsung dengan editor jurnal
Hasilnya? Dalam waktu 5 minggu sejak submit, artikelnya berhasil terbit dan digunakan untuk keperluan administrasi wisuda.
Kesimpulan: Publikasi Ilmiah Cepat Bukan Mimpi
Dengan strategi yang tepat, kamu bisa mempercepat proses publikasi artikel ilmiah tanpa mengorbankan kualitas. Jalur fast track, referensi yang baik, penulisan yang sistematis, dan dukungan dari pihak profesional bisa menjadi kunci sukses.
Apapun tujuan akademikmu—kelulusan, kenaikan jabatan, atau sekadar memperkuat portofolio—pastikan kamu menyusun strategi publikasi sejak awal. Jangan biarkan waktu menjadi penghalang kontribusi ilmiahmu.
Baca Juga: Perbedaan Artikel dan Jurnal Ilmiah: Panduan Lengkap bagi Mahasiswa dan Peneliti