Indonesia memiliki visi besar untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, yang dikenal sebagai “Indonesia Emas 2045”. Dalam mencapai visi ini, dua faktor utama yang tidak bisa diabaikan adalah pendidikan dan kesehatan. Keduanya berperan penting dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, produktif, dan kompetitif di tingkat global. Tanpa pendidikan yang baik dan kesehatan yang optimal, sulit bagi Indonesia untuk mencapai kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.
Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi dalam sektor pendidikan dan kesehatan. Kesenjangan akses dan kualitas layanan, terutama di daerah terpencil, masih menjadi masalah yang cukup besar. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus bersinergi dalam mencari solusi agar seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.
Daftar Isi
Pendidikan Sebagai Fondasi Kemajuan Bangsa
1. Tantangan dalam Sistem Pendidikan Indonesia
Sistem pendidikan Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, di antaranya:
- Tingkat partisipasi sekolah yang belum optimal Berdasarkan data BPS 2023, sekitar 22,25% dari 44,7 juta anak muda Gen Z di Indonesia tergolong dalam kategori NEET (Not in Employment, Education, and Training), yang berarti sekitar 9,9 juta anak muda tidak bersekolah, tidak bekerja, dan tidak mengikuti pelatihan.
- Kualitas pendidikan yang masih rendah Hasil Program for International Student Assessment (PISA) 2022 menempatkan Indonesia di peringkat ke-69 dari 80 negara dalam literasi membaca, matematika, dan sains. Ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan Indonesia masih tertinggal dari negara lain.
- Ketimpangan akses pendidikan Banyak daerah di Indonesia yang masih memiliki akses pendidikan terbatas akibat infrastruktur yang kurang memadai dan kekurangan tenaga pengajar.
2. Langkah Pemerintah dalam Meningkatkan Pendidikan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang signifikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan fokus pada:
- Peningkatan kesejahteraan guru
- Perbaikan infrastruktur sekolah
- Penyesuaian kurikulum agar lebih sesuai dengan kebutuhan industri
- Digitalisasi pendidikan untuk meningkatkan akses di daerah terpencil
Selain itu, pemerintah juga berupaya memperkuat pendidikan vokasi agar lulusan sekolah memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Kesehatan yang Optimal sebagai Syarat Utama SDM Unggul
1. Tantangan dalam Sektor Kesehatan Indonesia
Selain pendidikan, sektor kesehatan juga menghadapi berbagai tantangan, seperti:
- Tingginya angka stunting Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia masih mencapai 21,5% pada tahun 2023. Stunting dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, yang berpengaruh pada kualitas SDM di masa depan.
- Kurangnya tenaga kesehatan di daerah terpencil Banyak daerah di Indonesia yang masih kekurangan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya.
- Pola hidup yang tidak sehat Penyakit tidak menular seperti stroke, diabetes, dan penyakit jantung semakin meningkat akibat gaya hidup yang kurang sehat.
2. Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah telah meluncurkan berbagai program, seperti:
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak sekolah dan ibu hamil. Pada tahun 2025, program ini ditargetkan menjangkau jutaan penerima manfaat dengan anggaran sebesar Rp 71 triliun.
- Penguatan layanan kesehatan primer Pemerintah memperbanyak Puskesmas dan fasilitas kesehatan di daerah terpencil serta meningkatkan kualitas layanan telemedicine.
- Promosi pola hidup sehat Melalui kampanye kesehatan dan edukasi, masyarakat diajak untuk menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Baca Juga: Mendiktisaintek Dorong Dosen untuk Tingkatkan Riset dan Inovasi Demi Kemajuan Indonesia
Kolaborasi Pendidikan dan Kesehatan untuk Masa Depan Indonesia
Pendidikan dan kesehatan tidak bisa dipisahkan karena keduanya saling mempengaruhi. Studi menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung memiliki pola hidup yang lebih sehat, sementara kesehatan yang baik memungkinkan seseorang untuk belajar dengan lebih optimal. Oleh karena itu, integrasi kebijakan di kedua sektor ini menjadi kunci dalam membangun generasi unggul.
Beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan antara lain:
- Menambahkan kurikulum kesehatan dalam sistem pendidikan Materi tentang pola makan sehat, pentingnya olahraga, dan pencegahan penyakit dapat diajarkan sejak dini di sekolah.
- Memanfaatkan teknologi untuk pemerataan akses Digitalisasi pendidikan dan layanan kesehatan berbasis teknologi dapat mempercepat pemerataan akses di daerah terpencil.
- Meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kesehatan Peningkatan insentif bagi tenaga pendidik dan tenaga medis akan meningkatkan motivasi dan kualitas layanan mereka.
- Melibatkan masyarakat dalam perbaikan layanan pendidikan dan kesehatan Program seperti kader kesehatan masyarakat dan komite sekolah dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan di kedua sektor ini.
Kesimpulan
Pendidikan dan kesehatan adalah dua pilar utama yang harus diperkuat dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan, Indonesia dapat menciptakan SDM unggul yang sehat, cerdas, dan siap bersaing di kancah global. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Dengan strategi yang tepat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju dan sejahtera pada tahun 2045.